1. Kue Sagu
Kue sagu khas Papua Tengah dikenal dengan nama Bagea. Tapi, sagu sendiri menjadi salah satu makanan khas Maluku. Selain tepung sagu sebagai bahan utama, ada juga bahan tambahan lain untuk membuat bagea, yaitu kelapa sangrai, telur, gula, kacang mete, soda kue, garam, dan kayu manis.
Warnanya coklat pucat dengan bentuk bulat-bulat kecil. Terasa keras dan padat saat dipegang, tapi cukup renyah ketika digigit dan bercita rasa manis. Cocok jadi oleh-oleh nih!
2. Sinole
Sama seperti bagea, sinole juga berbahan dasar tepung sagu tapi dengan tambahan kelapa parut dan gula merah sebagai isiannya. Rasanya manis dan gurih, cocok jadi cemilan pengganjal perut. Kue tradisional ini bisa dengan mudah kamu temukan di lapak-lapak pinggir jalan, terutama saat pagi hari.
3. Udang Selingkuh

Makanan khas Papua dengan nama unik ini memang seringkali membuat wisatawan penasaran. Bahan dasarnya adalah hewan air tawar udang, tapi ada capit di kedua sisi seperti kepiting. Udang jenis ini banyak hidup di Sungai Baliem yang ada di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Dagingnya cukup berserat dengan tekstur lembut dan sedikit rasa manis seperti lobster. Hidangan udang selingkuh sendiri biasa dimasak dengan cara digoreng, dan disajikan dengan tambahan tumis kangkung atau bunga pepaya. Jika butuh makanan khas Papua Tengah tinggi protein, udang ini pilihannya.
4. Norohombi

Makanan khas Papua Tengah memang banyak yang berbahan dasar sagu, termasuk Norohombi. Tapi uniknya, hidangan ini dicampur dengan kelapa parut dan kerang kering atau yang biasa disebut bia. Masyarakat Nabire biasa menyantapnya dengan sayur tumis, kuah kuning, sambal, atau sate ikan.
0 komentar:
Posting Komentar